Thursday, 30 June 2011

Kekasih Pertama

Nama aku Tom, tinggi aku 180cm dengan body seberat  berat +/-60kg . Ceritaku bermula waktu aku masih di Sekolah Menengah, tempat aku pertama kali menemui cinta .

Sejak Sekolah Menengah aku sudah tahu yang aku gay, dan waktu itu aku sedang jatuh cinta dengan kawan karibku sendiri , Arman . Tinggi dan bodynya hampir sama dengan aku, itulah yang membuat aku tak tahan untuk melihat batangnya, aku benar-benar tal tahan . Kesempatan akhirnya datang juga, hari itu ada kegiatan sekolah dan kami berdua balik sampai petang . Kami duduk disuatu bilik kosong yang letaknya agak terpinggir dari darjah.

"rasa malas nak balik, tapi nak buat apa ye? Soal Arman

"ala, macam tak biasa !" jawabku pendek..

Arman bangkit dari tempat duduk dan berdiri di depan aku, dengan tonjolan batangnyatepat didepan muka aku .

"Aku ... sukakan kau, Tom ." katanya sambil tersekat-sekat.

Aku hanya diam tapi sebenarnya itulah kata-kata yang selama ini aku tunggu dari Arman.
"Aku tau itu Man, aku sebenarnya sayangkan kau jugak."

Tak tahu apa yang nak aku katakan lagi.

Ternyata selama ini kami memang saling menyukai dan inilah yang membuat kami berkawan selama ini.

Arman membukakan zip jeans yang dipakainya dan memperlihatkan batangnya setengah tegang dibalik innerware putihnya . Bau aroma jantanya mulai tercium, membuat aku tak sabar untuk melihat isinya .Jeansnya dijatuhkan kelantai sekarang dia hanya memakai kemeja putih dan underware, buntutnya yang berisi jelas padat tergambar oleh underware yang dipakainya.  Sebelum batangnya aku pegang,  butang kemejany ku buka satu persatu dengan rangkus. Arman hanya memandang diam melihat kemejanya kutanggalkan, dia menurut saja . Otot dadanya yang kekar membulat dihiasi nipple yang besar dan tegang sekali berwarna coklat tua . Nipplenya itu ku gigit dan jilat hingga semakin keras . Jari telunjuk kumasukkan ke mulutnya untuk membuatnya basah dan licin, dia sempat memainkan jari aku dengan lidahnya . Lalu nipplenya yang tegang dan keras itu aku usap-usap dengan hujung jari telunjukku yang basah itu dan menekan-nekan hujungnya. Arman mengeluh kegelian dalam nikmat. Matanya semakin layu dan terpejam...

Arman semakin tak sabar ... "Hisap batang aku Tom, aku dah tak tahan !" . Arman menurunkan underwarenya dan kaki kekar yang berbulu lebat itu membantu melepaskannya . Batang Arman mencuat keluar, batangnya yang besar serta berurat banyak dengan panjang 6. Bulu yang lebat tapi di trim pendek merayap bertemu dengan bulu-bulu halus di selangkangannya dan bulu-bulu halus di bawah pusatnya . Batang inilah yang aku tunggu selama ini, mulutku sudah terlior untuk menikmati batang milik Arman. Nipplenya tetap aku mainkan dan lubang dihujung batang koneknya  yang sudah penuh dengan air mazi akibat kenikmatan yang dirasainya oleh gerakan lidahku.  Rasa masin bercampur payau... Celahan pada hujung batang koneknya sangat nikmat aku jilati. nafas Arman makin menggila, dadanya naik turun tak berirama sedang perutnya kencang menahan deraan kenikmatan .

Akhirnya ..."Achhhh ... eeeegh ... sssssssshh ... Ah ... A ..."

Crot-crot,  sperma panas menyembur keluar dari lubang koneknya mengena muka dan bibirku. Jari-jari tanganku masih memainkan nipplenya sehingga akhirnya terhenti karena Arman menunduk, wajahnya menghampiri wajah aku yang dibasahi oleh air nikmat milik Arman .

Dengan nafas panas tercungap, lidahnya menjilati seluruh sperma miliknya sendiri dimukaku sehingga bersih lalu dia mencium bibirku untuk berkongsi air nikmat miliknya dengan aku . Lidah kami saling bertemu dan bertukar sperma sambil menggelitiki langit-langit mulut .

Hasrat kami selama ini akhirnya tercapai, saling memberikan kenikmatan dan saling menikmati tubuh jantan.

"Tom, kau lah lelaki pertama yang aku sayang ." Sambil terengah-rengah Arman memeluk aku . Dan aku membalasnya dengan ciuman . Sex pertama dengan Arman tidak akan aku lupakan, dialah jantan idaman aku yang pertama .



Keesokan harinya Arman mengambil untuk kerumahnya. Di dalam keretanya lagi aku mula tak sabar merasakan batang aku dihisap dan aku ingin merasakan batang Arman memasuki lubang jantanku. Sepanjang perjalanan 20 minit itu kami saling berpandangan tanpa kata-kata . Sampai sahaja di rumah,  Arman terus melepas seluruh pakaiannya .

"Gila kau Man, nanti orang nampak !! "

"Ahh..tak de sapa kat sini...  !"

Aku menjadi yakin dan mengikut saja apa yang dimahukan Arman, melepaskan satu persatu pakaianku luar dan dalam, kami mula bercumbuan dan batangku yang sensitif itu sejak tadi lagi sudanh menegang abatah lagi bila bersentuhan dengan batang milik Arman.  Sambil menciumku tanganya tanganya mengelus-ngelus punggungku memberikan rasa kegelian yang amat nikmat. Tanganya itu semakakin galak bertindak menuruni bahagian yang lebih bawah lalu singgaj dilubang keramat miliku. Jari-jari Arman mengusap-gusap nakal lubang keramat itu dengan sesekali terdengar gesekan antara bulu-bulu halus yang mengeliling lubang keramatku dan sentuhan itu membuat ku semakin kejang dan layu.

"Man hisap Man....  !"

Arman berlutut dengan tangannya masih dibelakang merangsang lubang kermatku  sewaktu batangku dimasukkannya ke mulutnya. Aku dapat rasakan bibirnya mengenai bulu-bulu sekitar batang konekku serta menyentuh bagian kulit diantara batang dan biji peler . Secara bergantian dia mengisap batang aku keluar masuk lalu ganti mengulum biji peler aku, ditarik-tariknya dan dikunyah lembut . Tanganku juga ku memainkan nippleku yang mulai tegang.  Rasa nikmat membanjiri seluruh tubuku. Lubang keramatku, batang ku dan juga nipple ku. Dengan sensualnya aku menjilati bibir aku sendiri . Tubuh serasa longlai tidak tahan menahan terpaan gairah sex Arman, sehingga aku harus bersandar di dindingl . Punggungku ku goyang perlahan memasukkan batang aku lebih dalam lagi ke mulut Arman sehingga terasa tenggorokkannya, sudah berkali-kali Arman manahan rasa ingin muntah .

Angin petang yang sejuk  menerpa tubuh kami , sejuk dan mengairahkan  tubuh . Tanpa terasa, batangku sudah tidak dapat lagi menahan semua cairan kenikmatan .
Nafas sudah mulai deras dan otot perut mengejang tidak kuat menahan rangsangan .

Ahh...crot-crot, air maniku yang pekat dan panas ku pansut masuk kekerongkongan Arman dan sebagian lagi keluar mengalir keluar di sudut bibirnya yang seksi menuju dagunya . Arman berdiri, wajahnya menghampiri wajah aku yang masih mengejar nafas, dengan bernafsu dia mencium aku, dalam sekali ......sambil mengeluarkan sisa mani yang masih dimulutnya masuk  ke mulutku sendiri. Lidahnya mengaduk-ngaduk ludah dan maniku . Aku langsung terduduk keletihan disudut ruang tamu rumahnya itu ,  tapi  Arman masih bertenaga
"Kita mandi jom..." kami ke bilik air berpimpin tangan.

Dia mula membasahi badanya dengan air  dan menyabun badanya. begitu erotik sekali. Arman mencuba merangsang dan membangkitkan gairahku . Disimburnya badanku dengan air yang terasa begitu sejuk sekali. Bagai tak sedar, aku meniarap bagi meminta untuk disetubuh. Arman menyabuni batangnya hingga berbuih. Jarinya yang licin karena sabun dimasukkan ke dalam lubang keramatku dengan lembut . Semakin dalam semakin nikmat, lalu du jari dan lubangku yang masih sempit terasa sakit. Setelah dia yakin licin jarinya ditariknya keluar dan dia menyabuni sekitar lubangku pula. Kemudian kepala batang Arman yang besar itu  mula masuk ke dalam lubangku disertai rintihan dari kami berdua, untuk beberapa lama dia hanya mengeluar-masukkan kepala batangnya . Setelah beberapa lama dia mulai mendorong lebih dalam tiap tusukkannya membiarkan otot-otot aku rileks dan menerima dengan sendirinya . Sekian lama batang Arman masuki lubangku itu. Bulu-bulu kote dan dibawah pusatnya terasa bergeser dengan punggugku sedang biji pelernya menepak-nepak dengan bunyi yanh klasik sekali. Bunyi nafas Arman yang keras dan bunyi  dari tamparan peler Arman dengan punggungku  merangsang batang aku untuk bangun lagi . Gesekkan antara kulit batang dan usus sangat nikmat, sesekali kepala batangnya dapat menyentuh dinding usus aku yang dalam .

 Arman kini diambang klimeks. Punggungku ku dorong ke hadapan dan belakang dengan pantas. Otot-otot lubang keramatku  kemut mengepit batang Arman yang semakin berdenyut. Getaranya semakin ketara. Akhirnya Arman menarik nafas panjang dan dia terpancut, sedang aku masih tetap mengerak-gerakan punggungku dan terasa ada cairan panas yang merayapi dinding usus. Batang Arman melepas dan lepas dengan sendirinya dan krim hangat itu turut mengalir keluar membasahi biji pelerku dan kakiku. Arman membersihkan semua maninya dengan lidahnya menjilat peha dan kakiku. Gerakan lidah Arman memberikan rangsangan yang membuat batang aku turut memancutkan mani ke lantai. Batang konek ku yang tidak ku pegang memancutkan mani secara liar.

Setelah itu kami berdua mandi dalam keadaan lemas dan puas. Mengeringkan diri lalu makan malam. Begitu letih sehingga tertidur berduaan di atas sofa diruang tamu dengan batang kami saling bersentuhan dengan rasa hangat yang menikmatkan...

Setelah hari itu aku dan Arman makin rapat di sekolah, mesra dan liar bila di katil. Kami sering menonton gay vcd  dan kemudian mempraktiskanya bersama. Kami selalu bersama,  tapi akhirnya Arman keluar negeri melanjutkan pelajaran.
 Kesendirian aku adalah kesempatan mencari kenalan baru.................

http://batacha11.blogspot.com/2011/04/g-story-kekasih-pertama.html?zx=d474c891e53fe9f0

No comments:

Post a Comment